MenaraImpian.com - Sebut Jong-un Gila, Korut Ancam Jatuhkan Hukuman kepada Israel
www.menaraimpian.com |
Pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, yang menyebut
pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un gila dan radikal membuat
Pyongyang naik pitam. Pyongyang menyebut Israel sebagai ancaman bagi
perdamaian dunia, karena memiliki senjata nuklir namun menolak untuk
mengakuinya.
Lieberman membuat pernyataan itu sekaligus mencela
komitmen Amerika Serikat (AS) untuk mengatasi ancaman global yang
diajukan oleh senjata nuklir Korut. Pasalnya, Agent Togel Terpercaya hal itu akan menyebabkan
Washington mengalihkan sumber keamanan dari pertahanan Israel.
Setelah
pemimpin Korut disebut sebagai "orang tidak waras" Agent Togel Terpercaya Pyongyang menanggapinya
melalui sebuah pernyataan dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang
dikelola negara.
"Komentar keluar dari menteri pertahanan
Israel adalah perilaku kotor dan jahat dan tantangan berat bagi DPRK
(Republik Rakyat Demokratik Korea)," Agent Togel Terpercaya menurut KCNA, seperti dikutip dari Sputniknews, Minggu (30/4/2017).
"Ini
adalah cara sinis untuk melepaskan diri dari kecaman dan kutukan dunia
sebagai pengacau kedamaian di Timur Tengah, Agent Togel Terpercaya penjajah wilayah Arab dan
pelaku kejahatan terhadap kemanusiaan," bunyi pernyataan KCNA.
Pyongyang
dengan tajam mengamati bahwa Israel adalah satu-satunya negara di Timur
Tengah yang secara ilegal memiliki senjata nuklir.
Dalam
menyatakan bahwa Israel, melalui suara Lieberman, telah melukai martabat
kepemimpinan tertinggi, Agent Togel Terpercaya Pyongyang memperingatkan bahwa Yerusalem akan
mendapatkan apa yang oleh KCNA sebut sebagai hukuman tanpa ampun seribu
kali lipat.
Namun media outlet negara Korut itu tidak menjelaskan tentang bentuk hukuman dari ancaman tersebut.
"Yerusalem
harus berpikir dua kali mengenai konsekuensi yang harus dikeluarkan
oleh kampanye kotor melawan DPRK untuk menutupi kejahatan menduduki
wilayah Arab dan mengganggu proses perdamaian di Timur Tengah,Agent Togel Terpercaya " ancam
KCNA.
0 comments:
Post a Comment