MenaraImpian.com - Ketika Anak Muda Penyandang Disabilitas Berkarya Lewat Batik Pekalongan
www.menaraimpian.com |
BANDAR TOGEL ONLINE - Penyandang disabilitas kerap kali mendapat stigma bahwa mereka tidak
mampu bekarya di tengah keterbatasan fisiknya. Namun, stigma itu
terbantahkan ketika melihat beberapa karya batik pekalongan karya
seorang anak muda bernama Putro Gedhe. Karyanya terpajang dalam sebuah booth binaan PT Bank Negara Indonesia dalam Pameran Inacraft 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta (27/4/2017).
Kompas.com menemui penjaga tenant batik Putro Gedhe
bernama Inung. Pria asal Pekalongan inilah yang bertanggung jawab dalam
menangani dan mengawasi produksi batik Putro Gedhe. Ia menceritakan
kemampuan Putro Gedhe dalam menghasilkan karya batik tidak kalah dengan
batik buatan pihak lain.
"Iya betul dia memang punya keterbatasan, terutama dalam berinteraksi
agak sulit. Namun, dia bisa berkarya menghasilkan batik tulis yang
menarik," ujarnya.
Inung menuturkan bahwa kiprah Batik Putro Gedhe ini sudah terbilang
cukup lama dirintis, sekitar 30 tahun di bawah pengelolaan dari ibu
Putro Gedhe yang bernama Wulan. Batik ini juga sering diikutkan ke dalam
pameran baik di tingkat nasional maupun luar negeri.
"(Ikut) pameran, kami sering mas. Setiap tahun entah itu, misal
(dari) pemda, pemprov tertentu mengundang atau pihak swasta. Kami juga
pernah ikut pameran di Malaysia dan Singapura," ungkapnya.
Bagi pengunjung yang tertarik membeli batik Putro Gedhe, Inung
menyebutkan bahwa harga yang dipatok berada pada kisaran Rp 150.000
hingga Rp 4,5 juta tergantung pada jenis dan tingkat kerumitan batik
yang dihasilkan.
"Kalau batik-batik kayak baju ini cuma Rp 150-300 ribu saja.
Pengerjaannya sekitar 3-7 hari. Tapi kalau kain batik tulis detail
dengan ukuran yang besar bisa dijual Rp 4,5 juta, pengerjaannya sekitar
tiga bulan," jelas Inung.
Ia bersama sang pemilik mengaku senang bahwa selama pameran Inacraft
kali ini, produk produk yang terjual cukup banyak. Di sisi lain, ajang
pameran ini bermanfaat bagi pihaknya untuk mengikuti perkembangan tren
fashion batik dari tahun ke tahun agar tidak kalah saing dalam
berinovasi.
"Kendala kami kalau jualan produk itu karena tren. Karena kami kadang
nggak tahu tren batik sekarang kayak apa, kan tren batik itu cepat
berubah. Makanya kami beruntung ikut pameran BNI ini supaya bisa
mengamati tren batik di stand-stand lain," tutupnya.
Batik Putro Gede menjadi bagian dari 38 mitra binaan BNI dalam
pameran Inacraft kali ini. Hal tersebut menjadi upaya BNI dalam
melanjutkan tradisi mendukung perhelatan pameran kerajinan bertaraf
internasional ini.
Inacraft tahun 2017 merupakan dukungan BNI ke-13 tahun sebagai partner
utama Inacraft sejak tahun 2004, sebagai salah satu bentuk dukungan BNI
terhadap pengembangan Industri Kreatif Karya Anak Bangsa.
BNI kembali menjadi satu-satunya bank yang mengelola transaksi
keuangan selama acara berlangsung, dimana kali ini seluruh transaksi
didorong untuk Go Digital atau non tunai.
Layanan BNI untuk mendukung transaksi keuangan berbasis digital
tersebut antara lain dilaksanakan melalui penyediaan Mini Banking BNI,
memperbanyak jumlah mesin Electronic Data Capture (EDC) di hampir seluruh booth tenant
Inacraft 2017, dan mengoperasionalkan transaksi pembayaran dengan
menggunakan produk-produk kartu BNI untuk bertransaksi. Produk-produk
layanan unggulan BNI yang digunakan adalah Kartu Debit BNI, Kartu Kredit
BNI, Kartu BNI TapCash, hingga penggunaan UnikQu.
0 comments:
Post a Comment