Tuesday, September 26, 2017

Judi Togel - Bukan 23 September, Ilmuwan Prediksi Kiamat Terjadi pada 2100 Kedepan

www.menaraimpian.com


Bandar Togel - Bulan terakhir di dunia dimeriahkan dengan edisi kiamat 23 September, namun menurut matematikawan, kiamat akan terjadi pada tahun 2100. Pada saat itu, samudra akan mampu menampung cukup karbon yang menyebabkan pemusnah massal spesies.

Dalam 540 juta tahun terakhir, bumi telah mengalami lima kejadian kepunahan massal yang melibatkan proses peningkatan siklus normal karbon melalui atmosfer dan samudra. Gangguan karbon global bertepatan dengan penghancuran luas spesies laut di seluruh dunia.

Di era modern, emisi karbon dioksida telah meningkat sejak abad ke-19. Kesulitan menghubungkan anomali karbon yang terjadi selama ribuan hingga jutaan tahun menyebabkan tantangan kepunahan massal.

Daniel Rothman, profesor geofisika di Massachusetts Institute of Technology, telah menganalisis perubahan signifikan dalam siklus karbon selama 540 juta tahun terakhir, termasuk lima peristiwa kepunahan massal.

Dia mengidentifikasi "ambang bencana" dalam siklus karbon yang, jika terlampaui, akan menyebabkan lingkungan yang tidak stabil dan berakhir dalam kepunahan massal.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan oleh Science Advances, Daniel Rothman mengatakan bahwa kepunahan massal terjadi jika salah satu dari dua ambang batas tersebut telah terlampaui. Jika siklus karbon terjadi dalam jangka panjang, kepunahan akan berada pada tingkat yang lebih cepat daripada yang disesuaikan dengan ekosistem global.

Sementara jika siklus karbon terjadi dalam waktu singkat, laju perubahan dalam siklus karbon tidak akan menjadi masalah. Namun, ukuran atau besarnya perubahan akan menentukan kemungkinan kepunahan.

Dengan pertimbangan ini, Rothman memprediksi bahwa karena kenaikan emisi karbon dioksida baru-baru ini, dalam skala waktu yang relatif singkat, kepunahan keenam akan bergantung pada jumlah karbon yang ditambahkan ke lautan. Menurutnya, akan memakan waktu sekitar 10 ribu tahun bencana ekologis di masa depan.

"Ini tidak mengatakan bahwa bencana akan terjadi besok," kata Rothman. "Namun, jika dibiarkan, siklus karbon akan beralih ke alam yang tidak stabil, dan akan menyebabkan kepunahan massal."
Location: Indonesia

0 comments:

Post a Comment