Tuesday, May 30, 2017

Bandar Togel Online - Teror dan duit pemadat tiga saudara

www.menaraimpian.com

Bandar Togel Online - Mulanya mereka mungkin cuma dikenal sebagai sekumpulan bandit. Namun kini sanggup merepotkan pemerintah dipimpin Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dengan perlawanan bersenjata.

Nama kelompok Maute kini sedang naik daun di selatan Filipina. Itu setelah mereka mengacak-acak Kota Marawi dengan serangan mendadak. Sebenarnya, perkiraan tentang aksi mereka sudah tercium sejak setahun lalu. Pada Februari 2016, mereka menyerbu markas tentara Filipina dan berhasil memancung seorang tentara. Mereka berhasil mengambil alih markas itu selama sepuluh hari.

Sebulan kemudian, mereka melanjutkan aksinya dengan memancung dua orang buruh pemotong kayu usai diculik di daerah bernama Butig. Mereka dituding menjadi mata-mata. Gaya eksekusinya mirip dengan ISIS, yakni para korban diharuskan mengenakan baju oranye.Bandar Togel Online

Lantas empat bulan berselang, yakni pada Agustus, anggota kelompok itu menyerbu penjara di Lanao del Sur dan membebaskan 28 rekannya ditahan. Kemudian selisih tiga bulan, mereka menduduki Balai Kota Butig dan mengibarkan bendera Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Militer Filipina butuh beberapa pekan buat merebut kembali tempat itu.

Kelompok Maute juga tidak luput dari menggelar aksi teror. Insiden bisa dibilang 'sukses' buat mereka adalah pemboman di sebuah pasar di Kota Davao, tempat kelahiran Duterte. 14 Orang meregang nyawa dalam kejadian itu. Mereka juga yang meletakkan bom di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ibu Kota Manila. Namun menurut penyelidikan, hal itu buat mengalihkan perhatian pemerintah yang terus menekan mereka di daerah operasinya di Butig, Lanao del Sur, seperti dilansir dari laman Rappler.Bandar Togel Online

Sejarah panjang wilayah selatan Filipina hingga hari ini diwarnai dengan konflik berdarah. Baik perlawanan dari pejuang muslim, komunis, hingga aktivitas para bandit hingga perompak yang tersebar menjadi kelompok-kelompok kecil. Meski sudah meneken perjanjian damai, nyatanya hampir saban hari terjadi baku tembak. Di sana juga menjadi 'madrasah' para pejuang Asia Tenggara menempa diri, seperti jaringan Jamaah Islamiyah di Malaysia dan Indonesia sejak 1980-an hingga kini, sebelum dikirim ke medan jihad seperti Afghanistan, Irak, atau Suriah.

Militan Maute didirikan oleh kakak beradik Abdullah Maute, Omarkhayam Romato Maute, dan Hashim Maute lima tahun lalu. Saat itu mereka mendeklarasikan diri sebagai Daulah Islamiyah. Ketika ISIS sedang tenar, Maute juga mendapuk diri menjadi bagian mereka, engan menyatakan sebagai IS-Ranao.

Benih-benih buat mengangkat senjata nampaknya diturunkan dari sang ayah, Cayamora Maute. Dia dikenal sebagai tetua Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF). Dia dulu juga berjuang menuntut kemerdekaan buat Bangsa Moro di Kepulauan Sulu, selatan Filipina. Bertempur berdampingan dengan petinggi MNLF, Nur Misuari. Namun seiring waktu, Misuari dan MNLF memilih jalan damai dengan menurunkan tuntutan supaya pemerintah Filipina memberikan otonomi khusus. Cayamora juga terlibat dalam perundingan damai. Namun, kabarnya sang anak berbeda pendapat dan memilih tunduk kepada ISIS.Bandar Togel Online


Mereka juga merupakan kerabat dari Azisa Romato. Azisa merupakan istri kedua dari mendiang Wakil Kepala Urusan Militer Front Pembebasan Islam Moro, Alim Abdul Aziz Mimbantas.

Abdullah dikabarkan pernah belajar di Yordania dan berkenalan dengan kaum radikal di Arab Saudi. Sedangkan Omarkhayam menimba ilmu di Mesir. Di sana dia bertemu jodohnya, yakni seorang anak ustaz berasal dari Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Hasyim mengikuti jejak kedua kakaknya berkenalan dengan ideologi garis keras. Dia sempat ditangkap, tetapi berhasil kabur dari penjara di Marawi tahun lalu.Bandar Togel Online

Maute mulai muncul ke permukaan setahun setelah berdiri. Mereka menyatakan bertanggung jawab atas pengeboman sebuah kelab malam di Cagayan de Oro, sebuah kota mayoritas dihuni penduduk Kristen. Dalam kejadian itu enam orang tewas.

Pecahnya konflik bersenjata di Kota Marawi dan keberadaan kelompok Maute bukan tanpa sebab. Reputasi mereka sebenarnya terletak pada para anggotanya. Mereka merekrut anak-anak hingga para pejuang MNLF atau MILF yang menyempal. Mereka juga berhubungan baik dengan kelompok Abu Sayyaf dan pentolannya, Isnilon Hapilon.

Masalah semakin rumit ketika banyak militan asing, seperti dari Indonesia dan Malaysia, bergabung dengan mereka.Bandar Togel Online

Bahkan, mereka pernah meminta bantuan mendiang Ustaz Sanusi melatih para gerilyawan. Dia meninggal dalam baku tembak dengan tentara Filipina lima tahun lalu. Seorang pembuat bom andal asal Malaysia, mendiang Zulkifli bin Hir alias Marwan, juga pernah 'mengajar' di 'kelas' militan Maute.

Sebagai organisasi, kelompok Maute juga butuh duit buat menunjang kegiatannya. Apalagi ketika harus membeli persenjataan dan logistik. Kabarnya dalam urusan satu ini. Salah satunya berjejaring dengan para bandar narkoba.

Menurut Kepala Kepolisian Nasional Filipina, Jenderal Ronald 'Bato' Dela Rosa, uang hasil penjualan narkoba diketahui mengalir ke kelompok Maute. Sebagai imbalannya, mereka siap mengawal para bandar supaya terhindar dari aparat keamanan. Ditambah lagi berkelindan dengan politikus pro narkoba.Bandar Togel Online

"Kami mendapat kabar kalau bandar narkoba di Manila, Luzon, dan Visayas pergi ke Marawi buat mengadakan pertemuan. Mereka dilindungi oleh kelompok Maute dan beberapa politikus," kata Dela Rosa, seperti dilansir dari laman Inquirer.

Malah dikabarkan kalau penyerbuan militan Maute ke Kota Marawi adalah pembalasan karena aparat keamanan menggerebek pabrik narkoba diduga milik ayah Maute bersaudara. Namun, Dela Rosa mengaku tidak tahu soal itu.

Sepak terjang kelompok Maute tidak luput dari pengamatan ahli terorisme, Sydney Jones. Menurut dia, gerombolan ini adalah yang paling cerdas, terpelajar, dan rumit dibanding kelompok berbaiat kepada ISIS lain di Filipina.Bandar Togel Online

"Mereka sangat lihai menggunakan media sosial dan mampu memikat mahasiswa hingga dosen di Universitas Negeri Mindanao di Marawi," kata Jones.

Insiden Marawi membikin pemerintah Filipina berpikir kembali. Sebab kelompok Maute yang mulanya tidak diperhitungkan dan dianggap tidak terhubung langsung dengan ISIS ternyata menjelma menjadi ancaman serius bukan cuma buat Filipina, tetapi juga negara tetangganya, termasuk Indonesia.Bandar Togel Online

"Filipina menghadapi kelompok berbahaya dengan jejaring dunia yang lebih solid. Ini akan mengubah peta soal cara menghadapi Islam radikal. Kami belum melihat hal ini sebelumnya," kata pakar pertahanan Filipina, Rommel Banlaoi.

Jones juga menilai taktik militer Filipina bisa dipatahkan oleh kelompok Maute. Padahal tentara memiliki persenjataan lebih baik dan jumlah pasukan mumpuni. Namun, dia juga tidak tahu persis berapa sebenarnya kekuatan grup militan itu.

"Mereka bisa menerima kekalahan saat melawan polisi dan tentara Filipina, dan menjadikannya sebagai bahan propaganda buat membakar semangat para anggotanya," ujar Jones, seperti dilansir dari Reuters.Bandar Togel Online
Location: Indonesia

0 comments:

Post a Comment