www.menaraimpian.com |
Agen Togel Online - Honeywell, pemimpin pasar global dalam teknologi bangunan yang terhubung, membawa teknologi konstruksi terhubung yang telah diimplementasikan di menara tertinggi di dunia, Burj Khalifa di Dubai, ke Indonesia.
Melalui teknologi Honeywell's Internet of Things (IoT), bangunan cerdas dapat menghemat biaya operasional hingga 35% dan meningkatkan pendapatan komersial sebesar 20%. Semua itu diraih seiring dengan peningkatan kualitas keamanan dan kenyamanan, serta penyediaan layanan digital terbaru untuk membangun warga.
Direktur Strategi dan Pengembangan Pasar PT Honeywell Indonesia, Dharma Simorangkir, mengatakan bahwa contoh sebenarnya dari penerapan teknologi Honeywell terbaru dapat menghemat 35% biaya operasional konstruksi per tahun.
"Ini sangat penting karena dengan teknologi ini, kita bisa melihat, mengendalikan, mengendalikan dan melakukan aksinya," katanya dalam siaran pers, Rabu (11/01/2017).
Menurutnya, teknologi Honeywell yang telah diimplementasikan di Burj Khalifa akan dibawa ke Indonesia, sehingga bangunan real estat komersial, baik bangunan baru maupun lama, bisa menghemat banyak energi. Teknologi terbaru yang dikendalikan oleh Honeywell telah menguji lebih dari 10 juta bangunan di seluruh dunia, termasuk Burj Khalifah.
Honeywell menerapkan teknologi konstruksi yang terhubung dengan konsep digital kembar. Teknologi ini akan memberikan gambaran menyeluruh tentang semua aktivitas di dalam gedung.
"Kami memasang sensor di seluruh bangunan yang akan memberikan informasi holistik, misalnya di lobi berapa banyak lampu yang ada, berapa banyak listrik yang ada di dalam gedung, berapa orang yang ada di lobi, berapa orang masuk lobi utama, Data dikumpulkan melalui sensor yang disertakan dalam perangkat lunak dan terintegrasi dengan teknologi kembar digital, setelah itu, analisis dilakukan, "katanya.
Pada tahap analisis, hal pertama yang harus dilakukan adalah memonitor sistem, kemudian melakukan analisis pola, analisis sebab dan akibat dan rekomendasi terakhir. "Jadi hanya itu yang bisa kita lakukan jika kita menerapkan internet industri barang, atau bangunan yang berhubungan dengan teknologi," jelasnya.
Dharma mengatakan bahwa teknologi juga bisa diterapkan di bangunan tua yang membuang energi. Hal ini dapat mendukung program pemerintah pusat dan daerah yang mulai memperhatikan masalah energi dan lingkungan untuk real estat komersial.
Laporan Program Lingkungan PBB Ddata menunjukkan bahwa bangunan membangun sepertiga dari emisi gas buang di seluruh dunia, mengkonsumsi 40% energi dunia dan menyerap 25% cadangan air dunia.
"Kami sangat memperhatikan setidaknya tiga insentif untuk menerapkan teknologi ini: peraturan yang mulai menghasilkan efisiensi energi, harga energi yang cenderung meningkat, produktivitas dan kenyamanan pengguna, yang berarti kita akan rindu jika Kita tidak ingin berubah dan Terapkan teknologi ini, jelasnya.
Honeywell baru-baru ini menyelenggarakan Simposium Teknologi Gedung Indonesia di Jakarta yang dihadiri oleh sekitar 200 eksekutif dari lebih 70 perusahaan di Indonesia.
Pada simposium yang dipajang, teknologi konstruksi terbaru Honeywell menggunakan IoT untuk membantu manajer fasilitas dan pemilik bangunan memperbaiki biaya dan efisiensi operasional. Namun, tetap memenuhi kebutuhan keamanan dan kenyamanan penghuni gedung tersebut.
0 comments:
Post a Comment